REPUBLIKA.CO.ID, Mantan Duta Besar rezim Zionis Israel untuk PBB mengatakan, Amerika Serikat tidak tertarik
untuk memveto kemungkinan pengakuan PBB terhadap negara Palestina. "AS tidak tertarik untuk memveto pengakuan PBB terhadap sebuah negara Palestina," kata Gabriela Shalev seperti dikutip harian Israel, Haaretz pada Selasa (17/5).
Dia mengatakan, PBB saat ini adalah podium utama untuk melakukan kegiatan terhadap Israel. Ditambahkannya, status Israel di badan dunia ini berada pada level terendah sepanjang sejarah. "Israel tidak memiliki kesempatan untuk berurusan dengan gerakan rakyat Palestina di Majelis Umum PBB," jelas Shalev.
Sebelumnya, Kepala Otorita Ramallah Mahmoud Abbas mengatakan ia akan meminta Majelis Umum PBB untuk mengakui negara Palestina pada bulan September mendatang. Lebih dari 100 negara secara resmi telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdasarkan perbatasan tahun 1967, batas-batas yang ada sebelum Israel merebut timur al-Quds (Yerusalem), Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Palestina tampaknya memiliki pendukung mayoritas di Majelis Umum, tetapi mereka tidak mungkin untuk memperoleh kemajuan di Dewan Keamanan PBB, di mana AS secara rutin memveto langkah-langkah anti-Israel. Wakil AS di PBB pada bulan Januari menyatakan sikap yang mengutuk tindakan sepihak untuk menyatakan atau mengakui negara Palestina.