Kamis 19 May 2011 09:06 WIB

TDL Naik, Harga Barang Pasti Naik

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: cr01
Ilustrasi
Foto: bungdaus.wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi bahwa rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 10 hingga 15 persen akan meningkatkan impor barang jadi.

Hal ini menurut Apindo, akan menyebabkan banyak perusahaan yang tak mampu menutup kerugian sehingga produk yang dihasilkan tak memiliki daya saing.

“Makin banyak pengusaha yang menjadi pedagang daripada jadi produsen,” kata Ketua Apindo, Sofyan Wanandi, Rabu (18/5).

Menurut Sofyan, dampak lainnya adalah makin banyak pegawai outsourcing dan efisiensi atau pengurangan tenaga kerja. “Kita tak bisa katakan berapa persen jumlah pengurangan tenaga kerja, hanya saja pasti akan kita lakukan secara diam-diam,” ujarnya.

Selain itu, yang paling mudah dilakukan pengusaha adalah menaikkan harga produk yang dihasilkan industri. Ia memprediksi akan ada kenaikan harga sebesar 5 persen. Kenaikan ini meski dilihat kecil, namun pengaruhnya ke masyarakat cukup besar dan akan mengurangi daya beli.

Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan rencana kenaikan TDL 10-15 persen merupakan asumsi yang dibuat oleh Menteri Keuangan untuk RAPBN 2012 dalam rapat kabinet. Namun dalam rapat tersebut pemerintah juga menjadikan efisiensi biaya produksi dari PLN sebelum memutuskan besaran kenaikan TDL. ''Kalau kenaikannya mungkin akan terjadi, tetapi kalau efisiensi dilakukan kami rasa kenaikan tidak akan sampai 15 persen,” katanya.

Menurut Hidayat, dengan menaikkan TDL 15 persen, sebenarnya pemerintah mengharapkan ada penghematan subsidi Rp 15 triliun. Akan tetapi apakah kebijakan itu bisa diimplementasikan, masih harus dibicarakan dengan DPR.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement