Kamis 19 May 2011 21:20 WIB

Kasus Sesmenpora Dinilai Telah Jadi Masalah Politis

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Bambang Soesatyo berpendapat, kasus Sesmenpora telah menjadi masalah politis dan menjadi persoalan internal Partai Demokrat. Karena itu, menurut Bambang kepada pers di Gedung DPR/MPR di Senayan Jakarta, Kamis, Partai Demokrat sebaiknya menyelesaikannya secara internal pula tanpa perlu menyeret anggota partai lainnya.

"Masyarakat sekarang cerdas dan bisa membaca bahwa persoalan kasus sesmenpora ini telah menjadi konsumsi politik Partai Demokrat. Ini persoalan internal dan sebaiknya diselesaikan secara internal tanpa perlu menyeret anggota partai lainnya," ujar Bambang Soesatyo usai diskusi "Orba vs Reformasi".

"Sekarang kok seperti DPR yang diseret-seret, sementara menteri di tempat kejadian perkara tidak diapa-apakan. Periksa dulu dong menterinya, baru kemudian kalau mengarah ke DPR, DPR yang diperiksa. Sekarang menterinya saja tidak diapa-apakan," kata Anggota Komisi III ini.

Kasus sesmenpora ini tampak seperti dijadikan komoditas oleh kader-kader Partai Demokrat untuk menyingkirkan kader-kader lain yang berseberangan. "Kalau memang pemimpin PD tidak suka dengan hasil kongres kemarin, gelar saja kongres sekali lagi, tidak perlu mempolitisasi kasus untuk menganulir hasil keputusan kongres tersebut. Lagipula pada kongres PD yang pertama juga ada intervensi ketika Taufik Effendi memenangkan kongres, namun dianulir begitu saja dan menggantinya dengan Hadi Utomo. Toh kader-kader PD tidak ada yang protes, kenapa tidak melakukan itu saja sekali lagi, tidak akan ada juga kader PD yang protes," katanya.

"Partai itu mahal dan untungnya kami punya Pak Ical sebagai ketua umum yang pengusaha sehingga dana darinya dan juga sumbangan kader mencukupi kebutuhan partai meskipun dana itu termasuk tinggi. Biaya DPD II saja itu Rp5 juta sebulannya, dikalikan saja dengan jumlah kabupaten yang 400 lebih itu," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement