Jumat 20 May 2011 08:39 WIB

Menpora dan Sesmenpora, Berbadan Dua Namun Satu Hati

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Didi Purwadi
Adhyaksa Dault
Adhyaksa Dault

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan Menpora, Adhyaksa Dault, menjadi salah satu pihak yang menduga Menpora, Andi Malarangeng, terkait dengan kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang. Andi dianggap tahu soal dugaan suap berupa dana cek senilai Rp 3,2 miliar yang diakui oleh Sesmenpora, Wafid Muharam, sebagai dana talangan persiapan SEA Games 2011.

“Ya iyalah dia (Andi Mallarangeng -red)pasti tahu,” kata Adhyaksa saat dihubungi Republika pada Jumat (20/5).

Menurutnya, secara logika, Andi selaku atasan Wafid pasti mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan Wafid terkait dengan persiapan SEA Games tersebut. Karena, Wafid pasti melaporkan setiap kegiatannya kepada Andi.

“Sekretaris dengan menterinya itu ibarat orang yang berbadan dua tetapi hatinya satu,” kata Adhyaksa.

Kuasa hukum Wafid Muharam, Erman Umar, sebelumnya mengatakan bahwa secara detail kliennya itu memang tidak menyebutkan pengetahuan Andi dalam dana pinjaman sebesar Rp 3,2 miliar itu. Namun, dalam setiap rapat pembahasan masalah pembangunan wisma itu yang dihadiri oleh Andi, Wafid berulang kali menyebutkan bahwa pemerintah memerlukan dana pinjaman untuk pembangunan wisma itu.

“Ya pastinya Andi Malarangeng tahu soal dana pinjaman itu secara umum,” kata Erman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement