REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR RI Muhammad Anis Matta menilai, DPR RI perlu mereformasi lembaganya untuk mengembalikan citra dan penilaian publik yang makin memburuk. "Munculnya kasus-kasus yang silih berganti menimpa anggota DPR RI membuat citra dan penilaian masyarakat terhadap DPR RI terus menurun," kata Muhammad Anis Matta, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.
Menurut Anis, untuk mereformasi lembaga DPR RI, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera memulainya dengan membentuk tim untuk memikirkan langkah reformasi parlemen ke depan untuk mengembalikan citra dan penilaian masyarakat terhadap DPR RI.
Lembaga DPR RI, kata dia, adalah lembaga publik dan politik, sehingga wajar jika masyarakat menaruh perhatian besar kepada DPR RI. "Kalau saya lebih baik diserahkan kepada fraksi. Di Fraksi PKS akan membentuk tim yang namanya reformasi parlemen. Kami ingin merangkai satu konsep reformasi di Dewan secara keseluruhan," ujar Sekjen DPP PKS ini.
Menurut dia, jika berjalan dengan baik di dalam fraksi, PKS akan membawa gagasan ini ke pembahasan revisi UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). "Gagasan ini jika bisa diimplementasikan maka akan mencita-citakan parlemen yang lebih transparan kepada publik," katanya.
Anis mencontohkan, kunjungan kerja dan studi banding anggota DPR RI ke luar negeri yang selalu ramai. Menurut dia, kunjungan kerja dan studi banding anggota DPR RI ke luar negeri tersebut adalah persoalan yang perlu dan tidak perlu. Melalui tim reformasi parlemen, kata dia, bisa diusulkan untuk meningkatkan transparansi kunjungan ke luar negeri tersebut.
Anis menilai, kritik dan saran yang disampaikan masyarakat kepada DPR RI selama ini merupakan masukan untuk perbaikan kualitas dan kinerja anggota DPR RI. "Saya tidak pernah apriori dan memandang sinis terhadap kritikan dari masyarakat, tapi menyerapnya sebagai masukan," katanya.