REPUBLIKA.CO.ID,KANDAHAR--Seorang juru bicara Taliban Afghanistan Senin mengatakan, pihaknya membatah dengan mengatakan "tidak mungkin sama sekali" bahwa pemimpin mereka Mullah Omar meninggal, setelah sumber intelijen Afghanistan mengatakan dia telah dibunuh di Pakistan. "Ini adalah propaganda murni. Ini tidak mungkin sama sekali," sangkal juru bicara Zabihullah Mujahid kepada AFP melalui telepon dari sebuah tempat yang dirahasiakan.
Komentar-komentar itu muncul setelah satu sumber intelijen Afghanistan mengatakan bahwa Mullah Omar telah dibunuh oleh agen Dinas Intelijen Pakistan (ISI), sementara itu pihak-pihak yang lain mengklaim bahwa ia telah hilang selama 11 hari terakhir.
Sementara itu pekan lalu, Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom kembar di pusat pelatihan pasukan keamanan di barat laut negara itu, yang menurut pejabat keamanan menewaskan 55 tentara dan tiga warga sipil.
TV Geo melaporkan bahwa seorang juru bicara Taliban menghubungi kantor-kantor media dan mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat pelatihan utama Polisi Perbatasan (FC), satu pasukan milisi untuk menjaga keamanan di negara itu.
Serangan Jumat itu adalah yang paling mematikan setelah pembunuhan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden oleh pasukan khusus AS di kota barat laut Pakistan, Abbottabad, pada 2 Mei. Al Qaida dan Taliban Pakistan telah bersumpah untuk membalas kematian Usamah bin Ladin.
Komandan FC, Akbar Hoti, kepada wartawan di lokasi serangan di kota barat laut Shabqadar menegaskan, bahwa 55 FC pria dan tiga warga sipil tewas sementara lebih dari 100 orang, sebagian besar personil FC terluka. Sebelumnya, Pejabat Koordinasi Distrik Nisar Marwat mengatakan bahwa 68 personil dari kepolisian perbatasan (FC) tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka.