REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Sepakbola Indonesia (ASPSI) menyayangkan deadlock pada Kongres PSSI 2011 di Hotel Sultan, Jumat (20/5) lalu. Mereka khawatir jika pada akhirnya FIFA memberi sanksi kepada Indonesia.
Pemain Persija Jakarta, Toni Sucipto, khawatir jika sampai sanksi FIFA kepada sepakbola Indonesia turun tanggal 30 Mei nanti. "Kalau sudah begitu siapa yang mau bertanggungjawab? Pasti semua akan lepas tangan," kata Toni dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin (23/5).
Sementara itu mantan kiper timnas, Hendro Kartiko, mengaku juga merasa dirugikan meskipun ia sudah tidak membela timnas lagi. "Jika sampai diberi sanksi FIFA, maka hal tersebut sangat menyedihkan karena kerugian bagi pemain akan sangat banyak," ujar Hendro.
Para pemain muda, kata dia, menjadi tidak termotivasi karena tidak bisa memperkuat timnas merah-putih di ajang internasional. Para pemain yang berlagai di kompetisi dalam negeri pun jadi tidak bisa bermain di turnamen-turnamen internasional.
Bek kiri timnas Indonesia pada Piala AFF lalu, Mohammad Nasuha, melihat para peserta kongres 20 Mei lalu seperti anak kecil yang berebut mainan. "kalau niatnya memang tulus ingin memajukan sepakbola Indonesia harusnya harus ada yang legowo dan bahu-membahu," ujarnya.
Mantan pemain timnas yang lain, Rully Nere, menyesalkan peristiwa dalam kongres tersebut karena kini Indonesia tidak bisa berlaga di level internasional. "Padahal yang paling membanggakan bagi seorang pemain itu adalah mewakili timnasnya bermain di luar negeri," ujarnya.
Rully meminta agar orang-orang yang melakukan pemaksaan kehendak bertanggung jawab jika nanti FIFA memberikan sanksi. "Saya tidak paham apa yang dimaui mereka sampai ribut-ribut seperti orang di pasar. Yang namanya sepakbola ya harus ikut FIFA. Kalau tidak ya kita bikin PSSI sendiri saja," ujar Rully kesal.
Rully mengaku awalnya mendukung pasangan George Toisutta dan Arifin Panigoro karena memiliki misi yang sama yakni menurunkan Nurdin Halid dari kursi ketua umum PSSI. Namun kemudian berbalik menentang keduanya setelah mereka didukung orang-orang yang memaksakan kehendak.
ASPSI kemarin menuntut para peserta kongres yang memaksakan kehendak supaya mendapat sanksi dari FIFA. Asosiasi tersebut juga meminta Presiden dan Menpora turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
ASPSI juga meminta para pengurus yang lalu serta yang sekarang bahu-membahu untuk membangun sepakbola ke arah yang lebih baik. Mereka juga meminta agar FIFA tidak memberi saksi akibat ulah beberapa insan sepakbola yang memaksakan kehendaknya.