Selasa 24 May 2011 16:40 WIB

Kontrak Koalisi Baru Hanya Sebatas Kosmetik

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Yud Latief
Yud Latief

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kontrak koalisi baru telah ditandatangani. Namun, hal tersebut dinilai hanya perubahan kosmetik dan bukan perubahan secara struktural dan substantif. Pengamat politik, Yudi Latif mengatakan kontrak koalisi itu tidak terlalu berarti. "Partai Demokrat sendiri sudah tidak solid. Jangankan atur koalisi, internal PD saja sudah saling hantam," katanya saat ditemuai, Selasa (24/5).

Menurutnya, di dalam koalisi sendiri sudah ada delegitimasi. Saat ini, setiap partai sudah dikejar deadline atau batas waktu untuk mempersiapkan diri dalam pemilu 2014. Partai yang tergabung pun sudah mulai memikirkan untuk mengamankan diri.

Terlebih lagi, jika parliamentary threshold (PT) nantinya naik dan ditetapkan, setiap partai akan dipusingkan dengan hal itu. "Loyalitas kepada Partai Demokrat akan berkurang dan mereka lebih mengamankan partainya sendiri daripada harus mencederai partai yang tidak bisa didisiplinkan," katanya.

Artinya semakin mendekati pemilu, partai yang berada dalam koalisi bisa semakin tidak loyal. Di lain pihak, ia juga beranggapan piagam koalisi yang ditandatangani awal pekan ini hanya menunjukkan partai yang bergabung tak ingin ada perubahan yang bisa mengganggu posisi mereka di parlemen ataupun posisi lain yang menjadi sumber daya partai.

Adanya opsi mundur dalam piagam koalisi jika ada anggota koalisi yang melanggar kesepakatan pun dinilai Yudi Latif menunjukkan ketidaktegasan ketua koalisi. Dalam artian, ketua koalisi bisa saja mengeliminasi partai yang bersangkutan, tetapi hal itu tak dilaukan karena tak adanya keberanian. "Perubahan itu hanya nomenklatur saja," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement