REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA- Gerakan Non Blok (GNB) atau Non-Aligned Movement (NAM) mendukung penuh kemerdekaan Palestina yang rencananya akan dihelat pada September 2011 mendatang. Pada pertemuan bilateral Indonesia dan Mesir, kedua negara ini tegaskan jika GNB akan mendukung penuh kemerdekaan Palestina yang saat ini tengah digagas.
"Masalah Palestina dibahas panjang lebar. Mesir saat ini ketua GNB," kata Menteri Luar Negeri RI, Marty M Natalegawa, di Nusa Dua, Bali.
Marty menjelaskan pertemuan bilateral dengan Mesir bertujuan untuk memberikan dukungan yang lebih konkret terhadap bangsa Palestina.Secara khusus, mengenai pengakuan kemerdekaan Palestina dan mendorong agar seluruh negara anggota GNB juga dapat mengakuinya.
Hingga saat ini, tambahnya, masih terdapat 29 negara dari 118 negara anggota GNB yang belum mengakui kemerdekaan Palestina dengan berbagai alasan. Pasalnya, arah GNB sangat jelas dan konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pertemuan di Bali ini akan memberikan momentum baru agar 29 negara ini, bisa segera memberikan pengakuan kepada Palestina," tegasnya.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, pihak Indonesia dan Mesir juga memilah-milah negara di kawasan masing-masing yang belum memberikan pengakuan terhadap palestina, untuk mendorong segera memberikan pengakuan terhadap Palestina.
Saat ini, lanjutnya, proses perundingan tetap diutamakan, termasuk perundingan di PBB melalui upayanya diperolehnya pengakuan dari sebanyak mungkin negara-negara PBB atas negara Palestina merdeka.
"Indonesia prioritas di kawasan-kawasan kita dulu di antara 29 negara GNB yang belum mengakui Palestina. Di ASEAN belum semua, kalau tidak salah Thailand, dan Singapura (yang belum mengakui)," pungkasnya.
Dalam perhelatan GNB ke 50 tahun ini, memang memfokuskan salah satunya yaitu mengenai masalah Palestina. Dua pertemuan tingkat kementerian negara-negara anggota GNB akan diselenggarakan pada dua hari terakhir pelaksanaan GNB dari 23-27 Mei 2011. Hal ini terlihat dari dua dari lima deklarasi yang akan dikeluarkan GNB 2011, merupakan terkait dengan permasalahan Palestina.