REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyelesaian konflik di tubuh PSSI telah menemui titik terang. Pemerintah bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah melakukan pendekatan-pendekatan intensif termasuk berbicara dengan George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Demikian dikatakan Menteri Pemuda Olahraga Andi Mallarangeng di Kompleks Istana Kepresidenan Kamis (26/5).
"Kami sedang bertemu semua pihak terkait. Ini baru satu ronde. Kita temui George Toisutta dan Arifin Panigoro. Sekarang sudah ada titik terang hanya perlu ada pertemuan lebih mendalam,"ujar nya.
Menurutnya berbagai pendekatan tersebut diharapkan dapat memecahkan kebuntuan. Dengan diselesaikannya konflik tersebut maka pihaknya berharap kongres PSSI lanjutan dapat segera digelar. "Kalau itu bisa dilakukan maka kita bisa siap-siap untuk menyelenggarakan kongres karena situasinya sudah menjadi kondusif,"jelasnya.
Disisi lain pendekatan kepada FIFA juga tetap dilakukan. Supaya mereka tidak menjatuhkan sanksi buat Indonesia. Sementara ini, Andi menilai respon FIFA cukup baik. Mereka juga memberikan saran-saran buat perkembangan sepakbola Indonesia ke depan.
"Sekarang sedang komunikasi. respon FIFA sangat baik dan juga memberikan saran-saran untuk beberapa hal, yang penting bahwa kita sedang upayakan agar kongres lanjutan atau kongres baru apapun namanya bisa segera terwujud,"kata Andi.
Dia meminta supaya sanksi FIFA ini tidak diremehkan. Karena dampaknya cukup luas buat persepakbolaan Indonesia. "Dampaknynya lebih luas jangan karena perilaku segelintir orang dan sekelompok orang pengurus PSSI dampakny diserahkan kepada seluruh stakeholder, "ucapnya.
Andi mencontohkan seperti Persipura sekarang mereka lagi main dan lolos ke delapan besar piala AFC. Kemudian Indonesia juga merupakan tuan rumah piala AFF Usia 23. " Kita jadi tuan rumah SEA games,"terangnya.
Oleh karena itu, mantan juru bicara presiden itu, meminta supaya FIFA dapat melihatnya secara utuh apa yang terjadi di Indonesia. Karena masalah yang terjadi saat ini tidak berdiri sendiri. "Ini merupakan proses lama, karena kita kita harapkan tidak ada sanksi buat Indonesia,"ujarnya.