REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Gerakan Non Blok (GNB) atau Non-Aligned Movement (NAM) membahas permasalahan kemerdekaan Palestina dalam sebuah kelompok khusus yaitu Komite Palestina GNB. Dalam pertemuan tersebut, GNB semakin menegaskan akan mendukung kemerdekaan Palestina dan keanggotaan Palestina dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Pagi kita sudah bahas di Komite, menghasilkan masukan ke PBB untuk diterima sebagai anggota," kata Menteri Luar Negeri RI, Marty M Natalegawa, di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/5).
Namun, lanjutnya, masalahnya bagaimana usulan konkret yang bisa dilakukan untuk pengakuan kepada Palestina. Rencananya, GNB akan melibatkan serta Palestina, dan juga Israel, untuk keanggotaan Palestina di PBB. Di dalam GNB, masih terdapat 29 negara yang masih belum mengakui Palestina.
Selain itu, Komite Palestina juga menyetujui usulan yang diajukan Indonesia untuk menyusun rencana aksi, karena waktu yang sudah sangat terbatas. September 2011 mendatang, PBB akan mengadakan Sidang Majelis Umum.
Namun yang dilakukan GNB ini bukan untuk menganulir atau mengganggu proses perdamaian yang sudah bergulir. "Tapi justru untuk mendukung dan mengantisipasi, seandainya proses perdamaian tersebut tidak membuahkan hasil sesuai yang diharapkan," imbuhnya.