REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Pentagon, Kamis (26/5), mengkonfirmasi tujuh prajurit yang tewas dalam pemboman di bagian selatan Afghanistan adalah tentara Amerika Serikat. Juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan mengkonfirmasi kewarganegaraan tentara yang tewas dalam salah satu peristiwa yang merenggut paling banyak korban jiwa selama beberapa bulan belakangan.
Ketujuh tentara AS itu tewas dalam dua ledakan berturut-turut di kabupaten Shorabak di provinsi Kandahar, saat pasukan koalisi Barat dan Afghanistan melakukan patroli sekitar 20 kilometer dari perbatasan dengan Pakistan.
Seorang komandan polisi perbatasan mengatakan dua prajurit Afghanistan juga tewas dalam serangan itu dan Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Itu adalah serangan paling mematikan sejak 27 April, ketika sembilan warganegara Amerika --delapan prajurit dan seorang tenaga kontrak-- tewas oleh seorang perwira Afghanistan yang melepaskan tembakan di pusat pelatihan militer di Kabul.
Kerusuhan meningkat saat Taliban melancarkan serangan musim semi, dengan harapan bisa meraih keunggulan dalam perang melawan pasukan koalisi pimpinan NATO dan Afghanistan di bagian selatan negeri itu.