REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Mohamed bin Hammam menarik diri dari rencana menyaingi Ketua FIFA Sepp Blatter pada pemilihan ketua periode mendatang, hanya beberapa jam sebelum ia dihadapkan pada Komite Etik atas tuduhan adanya penyuapan, Ahad (29/5). Bin Hammam (61) yang sebelumnya melancarkan isu antikorupsi dan bersaing ketat dengan saling mengeluarkan pernyataan keras dengan Blatter, mengatakan dalam blognya bahwa ia mundur demi teguhnya reputasi FIFA.
"Saya mengambil keputusan pencalonan menjadi katua FIFA karena ingin komit melakukan perubahan di FIFA," katanya. "Tetapi beberapa hal belakangan ini membuat hati saya luka dan kecewa-- pada level profesional dan pribadi," kata bin Hammam, yang saat ini menjabat ketua Konfederasi Sepak Bola Asia.
"Dengan alasan inilah saya umumkan mundur dari rencana mengikuti pemilihan ketua," katanya. Tokoh sepak bola dari Qatar itu menambahkan, ia tidak ingin keputusannya itu dikaitkan dengan pemeriksaan Komite Etik FIFA dan ia berjanji akan tampil di depan komisi itu untuk membersihkan namanya dari "tuduhan tidak beralasan" yang menerpa dirinya itu.
Pernyataan Bin Hammam itu merupakan hal dramatis dalam kancah pertaruangan posisi menjadi orang pertama di organisasi badan sepak bola dunia itu, padahal selama ini ia pun menuduh lawannya yang berusia 75 tahun, Blatter, melakukan korupsi.
Kedua tokoh itu dijadwalkan akan berhadapan dalam pemilihan ketua yang diadakan pada 1 Juni mendatang. Bin Hammam dan Wakil Ketua FIFA Jack Warner, dari Trinidad, dijadwalkan akan berhadapan dengan Komite Etik FIFA Minggu. Keduanya menampik telah melakukan hal salah.
Mereka dan dua orang lagi dari Uni Sepak Bola Karibia (CFU) akan ditanya tentang tuduhan terjadinya suap. Kamis lalu, bin Hammam meminta agar investigasi itu dilebarkan termasuk memeriksa Blatter. Komite diminta menanyai ketua FIFA itu tentang apa yang diketahuinya menyangkut tuduhan penyogokan yang dilakukannya.
Dalam pernyataan singkat yang dikeluarkan Jumat, Blatter hanya mengatakan, "Saya tidak akan berkomentar tentang apa yang dituduhkan kepada saya. Saya hanya akan berbicara tentang fakta tentang diri mereka sendiri." Bin Hammam dan Warner menjadi tokoh target setelah Chuck Blazer, sekretaris jenderal badan sepak bola kawasan CONCACAF, melaporkan kemungkinan adanya perbuatan salah pada pertemuan 10 dan 11 Mei di Trinidad.
Media Inggris melaporkan, bin Hammam dan Warner dituduh menawarkan uang sebesar 40.000 dolar kepada asosiasi nasional di konferensi di Trinidad agar mereka memberikan suaranya pada pemilihan ketua FIFA mendatang.
Selama kampanye untuk mendapatkan kursi nomor satu sepak bola dunia itu, bin Hammam berjanji akan membawa era keterbukaan dan transparansi dalam organisasi itu. Dalam pesannya yang diposkan Sabtu dini hari, ia mengatakan, "Saya percaya pencalonan saya merupakan bencana dalam perdebatan di dalam FIFA tapi itu membawa perubahan di puncak agenda organisasi itu."