REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA - Aktivitas kawah Timbang di pegunungan Dieng, cenderung
mengalami peningkatan. Meski demikian, hingga Ahad (29/5), status waspada untuk kawah yang terletak di Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara ini, masih tetap dipertahankan.
Sehari sebelumnya, sekitar 950 warga dari tiga dusun di desa tersebut, memutuskan untuk mengungsi karena khawatir aktivitas kawah Timbang akan makin meningkat, dan mengeluarkan gas beracun yang berbahaya. ''Mereka mengungsi ke pos-pos pengungsian yang sudah kami sediakan, antara lain ke balai desa Batur dan gedung SMA Negeri Batur. Tapi ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya di desa lain,'' kata Camat Batur, Sarkono.
Peningkatan aktivitas yang memicu warga untuk mengungsi, antara lain disebabkan adanya gempa cukup besar yang dirasakan warga sekitar kawah, pada Sabtu (28/5) petang hingga malam. ''Gempa memang dirasakan cukup besar. Bahkan lampu listrik sempat padam, karena ada tiang listrik di desa kami yang roboh,'' kata Kades Sumberejo, H Ibrahim.
Menurutnya, ratusan warga yang mengungsi adalah warga yang tempat tinggalnya berada di radius 15 km dari lokasi kawah Timbang. Antara lain, berasal dari Dusun Simbar, Serang dan Dusun Sumber.
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Tunut Pujiraharjo, mengakui ada peningkatan aktivitas kawah Timbang. Namun peningkatan aktivtas ini belum membuat pihaknya menaikkan status kawah Timbang dari level waspada ke level siaga.
''Aktivitas kegempaan dan munculnya gas beracun CO2 memang masih berlangsung. Pagi ini (kemarin) sekitar jam 05.30 WIB, ada gas beracun yang muncul melalui retakan tanah ke arah selatan sepanjang 50 meter,'' jelas Tunut.
Sedangkan aktivitas gempa vulkanik, juga masih terus terjadi dengan disusul gempa tektonik. Gempa-gempa tersebut, menurut Tunut, memiliki kekuatan 1-3 Skala Richter (SR). Walau demikian, dia mengimbau warga tidak panik atau terpancing isu-isu yang menyesatkan.