REPUBLIKA.CO.ID, HANOI – Rezim komunis Vietnam melarang aparat kepolisian mengenakan kacamata hitam, chatting (ngobrol), merokok dan memasukkan tangan ke saku saat mereka bertugas di tempat umum.
"Berdasarkan aturan perundang-undangan baru Kementerian Keamanan Publik, petugas kepolisian juga harus "menjaga tata krama" dan berada dalam posisi yang tepat ketika bertugas," tulis situs koran pemerintah berbahasa Inggris, Tuoi Tre.
"Ini juga berarti bahwa polisi lalu lintas tidak boleh bersembunyi di balik pohon untuk "menyergap" dan menilang warga," lanjut situs tersebut, dalam laporan akhir pekannya.
Aturan baru ini juga melarang petugas kepolisian membaca buku, menelepon atau menjawab panggilan telepon genggam yang tidak terkait dengan tugas mereka, meminum alkohol atau makan di restoran yang secara ilegal berada di atas trotoar.
Warga Vietnam selama ini memandang polisi lalu lintas (polantas) sebagai aparat yang terkenal korup.
Tahun lalu AS, lembaga HAM Human Rights Watch (HRW), mendesak Vietnam untuk menyelidiki "meluasnya kebrutalan polisi". HRW telah mendokumentasikan 19 insiden kebrutalan polisi yang dilaporkan oleh lembaga penegak hukum tahun lalu, di mana kekerasan ini mengakibatkan 15 orang tewas.