REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Negara RI menyatakan bahwa pelaku penembakan terhadap tiga anggotanya di Palu, Sulawesi Tengah pada hari Rabu (25/5) berencana melakukan perampokan.
"Para pelaku ingin mengumpulkan senjata guna melakukan perampokan selain di bank adalah toko emas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Pol, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin (.
Pelaku merampas senjata api milik anggota Polri, yang dua di antaranya tewas dan satu anggota mengalami luka-luka. "Para pelaku berencana melakukan perampokan untuk mencari anggaran," kata Anton.
Polri saat ini, mendalami kasus penembakan anggota Polri, dengan adanya indikasi para pelaku melakukan kegiatan terorisme, kata Irjen Anton Bachrul Alam .
"Polisi sedang bergerak untuk mengejar dua pelaku yang diduga melarikan diri ke daerah hutan Poso, yaitu Fauzan dan Dayat atau Farouk," kata Anton. Sedangkan dua pelaku penembakan lain yakni Hariyanto dan Furqon, sudah ditangkap saat polisi sedang melakukan razia.
Akibat penyerangan tersebut dua anggota polisi tewas yakni Bripda Prawira dan Bripda Gustiar Yudhistira, sedangkan Bripda Deddy Edwar mengalami luka akibat diberondong tembakan di depan Bank Central Asia (BCA), Palu, Rabu (25/5) di Jalan Emy Saelan pukul 11.30 Wita.
Dua polisi tewas di tempat kejadian, mereka anggota yang sedang bertugas menjaga bank dan sentra ekonomi. Pelaku menembak menggunakan senjata laras panjang dan merebut senjata laras panjang milik anggota yang ditembak dengan mengendarai sepeda motor langsung melarikan diri, katanya.
Dua anggota Polri dari obyek vital yang tewas, setelah peluru tembakan itu mengenai dada dan bagian leher para korban.