REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Pusat kajian tawanan dan HAM melaporkan, salah satu pejabat di lembaga tahanan Zionis Israel melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan gerakan tawanan Palestina, Ahad (29/5) di penjara Ashkelon, untuk membahas tuntutan tawanan Palestina soal penghentian isolasi tawanan.
Fuad Khafasy, direktur pusat kajian tawanan mengatakan, pengelola penjara Zionis dan komandan wilayah Cabton melakukan tawanan dengan pemimpin gerakan tawanan di penjara Ashkelon. Ia mengatakan, pejabat Israel berjanji serius untuk menyelesaikan masalah tawanan isolasi ini, dalam dua atau tiga bulan ke depan, melalui pertemuan dengan sejumlah tawanan isolasi di penjara Aishel ruangan (3), bersamaan dengan janji untuk memperbaiki kondisi kehidupan di dalam penjara, selain izin keluar secara bersama-sama demi meringankan penderitaan mereka.
Terkait dengan sejumlah tawanan yang mengajukan izin untuk mengikuti ujian menengah atas, pengelola penjara menyetujuinya, dengan satu syarat, departemen pendidikan otoritas Palestina berjanji agar para guru Palestina tidak menyelundupkan HP ke dalam penjara.
Adapun soal kondisi tawanan, pejabat Zionis ini mengatakan, pengemuman masalah ini akan dilakukan hari ini. Bagi sejumlah kepala penjara harap melaporkan kondisi di dalam tahanan. Setia tawananpun diharapkan mengajukan tuntutannya pada pengelola penjara secara khusus.
Intruksinya bagi semua pengelola tawanan untuk memberikan keringanan bagi para tawanan Palestina di penjara, agar suasan lebih kondusif. Pihaknya sendiri akan melakukan kunjungan ke sejumlah penjara untuk memastikan dilaksanakan kesepakatan ini, tambahnya.