Selasa 31 May 2011 15:16 WIB

Anis Matta tak Mau Bawa Nurhayati ke Ranah Personal

Rep: Esthi Maharani / Red: Didi Purwadi
Anis Matta
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pernyataan anggota DPR dari fraksi PAN, Waode Nurhayati, yang menyindir Anis Matta sebagai penjahat anggaran tak dipermasalahkan oleh Anis. Ia memilih untuk tidak menyikapi hal ini sebagai masalah personal.

“Saya menyikapi kaitannya dengan tugas saya saja yaitu meneruskan alat kelengkapan Dewan. Segala keputusan Badan Anggaran (Banggar) harus kita teruskan, dalam hal ini ke Kemenkeu," ujar Anis, Selasa (31/5).

Anis pun tak akan mendesak Nurhayati untuk meminta maaf. Dia mengaku sikapnya ini karena membatasi diri dalam kapasitas tugasnya sebagai koordinator keuangan. Tugas di bagian keuangan adalah meneruskan segala keputusan Banggar. “Jika punya masalah, silahkan diajukan. Kalau ada permasalahan hukum diajukan,” katanya.

Kalau ada pihak yang memiliki data mengenai calo anggaran di DPR, Anis mempersilahkan untuk membuktikan dan bersikap ksatria. “Kalau punya data, silahkan saja, lebih gentle,” katanya.

Waode Nurhayati sebelumnya memberikan pernyataan di salah satu acara di televisi swasta. Dalam acara itu, ia menyebut pimpinan DPR sebagai penjahat anggaran. Meski tak menyebut secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi hal tersebut menyulut kemarahan Ketua DPR, Marzuki Alie. Awal pekan ini, Marzuki melaporkan Nurhayati ke Badan Kehormatan (BK) DPR.

Nurhayati kemudian mengakui sebutan ‘penjahat anggaran’ tak dimaksudkan untuk menyindir Marzuki, tetapi Anis Matta. Hal ini berkaitan dengan posisi Anis Matta sebagai koordinator keuangan terkait dengan pencairan Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID).

Anis dinilai dengan seenaknya mengubah alokasi anggaran untuk daerah. Sebelumnya, sudah ada 120 daerah yang mendapatkan kucuran anggaran yang diputuskan pada 2010. Ternyata, sebanyak 120 daerah itu tak jadi mendapatkan dana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement