Selasa 31 May 2011 20:22 WIB
Gunung Dieng

Konsentrasi Gas Meningkat 10 Kali Lipat, Dua Dusun Dikosongkan

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Johar Arif
Sejumlah warga menyaksikan aktivitas kawah Timbang di kawasan dataran tinggi Dieng yang terus mengeluarkan gas CO2 di Dukuh Simbar, Sumberrejo, Batur, Banjarnegara, Jateng, Senin (30/5).
Foto: Antara
Sejumlah warga menyaksikan aktivitas kawah Timbang di kawasan dataran tinggi Dieng yang terus mengeluarkan gas CO2 di Dukuh Simbar, Sumberrejo, Batur, Banjarnegara, Jateng, Senin (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Semburan gas beracun di kawasan Kawah Timbang Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, sepanjang Selasa (31/5), terrekam meningkat luar biasa. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Surono, menyebutkan peningkatan konsentrasi semburan gas beracun mencapai 10 kali lipat dibanding kondisi aktif normal.

 

''Untuk itu, kami meminta Pemkab Banjarnegara untuk mengosongkan dua dusun yang lokasinya paling dekat dengan Kawah Timbang,'' kata Surono, di pos pemantauan Gunung Dieng. Dua desa yang diminta dikosongkan adalah Dusun Serang dan Susun Simbar.

Lokasi dusun ini, sebenarnya berjarak sekitar 3 km dari lokasi Kawah Timbang. Dengan demikian, lokasi dusun masih lebih jauh dibanding radius 1.000 meter atau 1 km yang direkomendasikan PVMBG Bandung untuk tidak dimasuki manusia. Namun Surono mengaku tidak mau mengambil resiko dengan perkembangan yang terjadi di Kawah Timbang saat ini. Hal ini karena semburan gas beracun tidak bisa diduga menyembur dari mana.

''Semburan gas itu tidak hanya keluar dari lokasi kawah saja. Tapi juga bisa keluar dari retakan-retakan tanah yang terjadi akibat gempa tektonik dangkal dan dalam,'' katanya. Apalagi, tambah Surono, saat ini sudah terjadi gempa-gempa tremor yang selama ini belum terjadi. ''Karena itu, kita harus waspada.''

Dia menyebutkan, konsentrasi gas beracun CO2 (Karbondioksida) yang menyembur dari Kawah Timbang dan sekitarnya, saat ini sudah mencapai 1 persen lebih volume. Sementara dalam kondisi aktif normal, konsentrasi gas CO2, tak lebih dari 0,1 persen volume. ''Ini berarti terjadi peningkatan 10 kali lipat,'' jelasnya.

Dia juga menyatakan, gas yang muncul tersebut tidak seluruhnya bisa terdeteksi darimana pusat semburannya. ''Sejauh ini, gas tak hanya menyembur dari kawah Timbang. Tapi juga dari rekahan-rekanan tanah, dan beberapa titik yang muncul belakangan.

Menanggapi rekomendasi PVMBG soal pengosongan dua dusun di Desa Sumberejo, langkah pengosongan dilakukan aparat Pemkab setempat pada Selasa (31/5) pagi. Warga dijemput dengan beberapa mobil bak terbuka, kemudian dievakuasi ke posko-posko pengungsi.

Camat Batur, Sarkono, di posko utama aula Kecamatan Batur menyatakan, jumlah warga dari dua dusun yan dievakuasi, seluruhnya mencapai 1.179 jiwa. Mereka terdiri dari 669 jiwa warga Dusun Serang dan 510 warga Dusun Simbar.  ''Mereka kami evakuasi karena ancaman bahaya gas beracun bisa menuju perkampungan,'' katanya.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement