REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH - Sejumlah peserta kongres asal Asia menolak untuk menghadiri kongres FIFA dan mulai meninggalkan Zurich sebagai bentuk protes atas hukuman terhadap Presiden AFC Mohamed bin Hammam, demikian menurut seorang pejabat senior Asia, Selasa (31/5).
Pejabat senior Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), yang menolak diungkapkan identitasnya itu, mengatakan bahwa sembilan sampai sepuluh dari total 46 negara anggota AFC, sepakat untuk meninggalkan Zurich sebagai protes atas perlakuan FIFA terhadap Hammam.
"Saya bisa katakan bahwa sejauh ini sembilan atau sepuluh delegasi yang sudah berada di sini, sudah kembali pulang," kata pejabat tersebut yang juga menolak untuk menyebutkan negara-negara tersebut.
"Ada kemarahan besar di antara para delegasi yang sudah berbicara dengan saya mengenai hukuman Komite Etik FIFA. Mereka telah melampaui mandat yang diberikan," katanya.
Presiden AFC Bin Hammam yang sebelumnya siap mencalonkan diri untuk mengakhiri 13 tahun kekuasaan Sepp Blatter sebagai presiden FIFA, dilarang untuk mengikuti seluruh kegiatan olahraga karena dituduh terlibat suap.
Selain Bin Hammam, juga dihukum Wakil Presiden FIFA Jack Warner yang juga Presiden Federasi Sepakbola Karibia, Amerika Utara dan Tengah (Concacaf) karena dituduh mencoba membeli suara untuk menyingkirkan Blatter.
Hal yang membuat marah anggota dari Asia adalah keputusan Komite Etik FIFA yang menyatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti yang cukup untuk memeriksa Blatter.
"Mereka telah menyensor dan menghukum dua ketua federasi, tapi di lain pihak sama sekali mengabaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Blatter," kata ofisial tersebut.
Menyusul mundurnya Bin Hammam, maka Sepp Blatter pun tidak lagi punya saingan untuk menduduki presiden FIFA untuk keempat kalinya pada pemilihan yang digelar pada kongres, Rabu (Kamis dinihari WIB).
Delegasi dari Asia menolak untuk mengatakan bahwa mereka akan menggelar protes pada saat kongres seperti yang mereka lakukan dengan "walkout" dari ruangan kongres pada 1999 di Los Angeles saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia.
"Tidak ada keinginan untuk `walkout`. Kami tidak ingin mempolitisir FIFA karena FIFA itu sendiri sudah sangat rusak," katanya.
Sementara itu Wakil Presiden AFC Ganesh Thapa berpendapat bahwa bin Hammam disingkirkan dari pemilihan presiden FIFA karena pertimbangan politis. "Berdasarkan pandangan pribadi, mereka takut kepada Mohamed bin Hammam sehingga mereka menyingkirkannya. Ini soal politik," katanya.
Meski, Thapa meyakini bahwa para delegasi dari Asia tidak punya rencana untuk memboikot kongres. "Tapi kami ingin agar suara kami didengar. Mohamed bin Hammam adalah pemimpin besar Asia. Ini keputusan yang tidak adil," kata Thapa.