Rabu 01 Jun 2011 18:16 WIB

NATO: Bombardir Warga Sipil Afghanistan tak Dapat Dihindari

Pasukan koalisi NATO yang dipimpin AS di Afghanistan
Foto: AP PHOTO
Pasukan koalisi NATO yang dipimpin AS di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, secara tegas telah memperingatkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkait serangan dan bombardir rumah-rumah wara sipil. Namun di lain pihak, NATO mengklaim bahwa serangan-serangan tersebut merupakan tuntutan dan tidak dapat dihindari.

IRNA melaporkan, Karzai sebelumnya mengancam akan bertindak jika NATO melanjutkan serangan dan bombardirnya terhadap warga sipil. Dikatakannya, "Jika serangan itu berlanjut, maka NATO akan kami nilai sebagai penjajah, dan sikap bangsa Afghanistan terhadap para penjajah telah terbukti dalam sejarah."

Karzai menegaskan bahwa segala bentuk operasi harus dilakukan oleh militer Afghanistan. Peringatan itu dikemukakan Karzai setelah pekan lalu, tercatat 300 warga Afghanistan di Propinsi Nuristan tewas juga pembantaian 14 warga termasuk beberapa anak di Propinsi Helmand, oleh pasukan NATO.

Setelah peringatan tegas dari Karzai dua hari lalu (29/5) itu, Jurubicara NATO, Brigadir Jenderal Joseph Blotz, menyatakan bahwa NATO tetap akan melanjutkan operasi militernya namun dengan mengkoordinasikannya terlebih dahulu dengan militer Afghanistan. Namun Blotz kini mengkliam bahwa serangan-serangan NATO itu merupakan tuntutan dalam memerangi terorisme.

NATO juga menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya keras menghindari korban di pihak sipil. Karzai menegaskan bahwa rakyat Afghansitan menjadi korban serangan dari dua pihak yaitu dari kelompok teroris dan juga perang anti-terorisme.

Menurut Karzai, sarang dan benteng para teroris berada di luar perbatasan Afghanistan, dan NATO mengetahui dengan baik masalah ini, oleh karena itu, korban tewas di pihak sipil harus dihentikan. 

 

sumber : IRIB/MZ/IRNA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement