Kamis 02 Jun 2011 16:56 WIB

Polisi Dalami Kaitan Kasus Penembakan Polisi di Poso dengan Bekasi

Rep: bilal rmadhan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Penembakan terhadap polisi terjadi di Bekasi pada Rabu (1/6) lalu. Polri tengah mendalami adanya hubungan penembakan di Bekasi dengan kejadian di Palu, Sulawesi Tengah.

"Masih didalami. Nanti kita tunggu hasil dari penyelidikan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam, yang dihubungi Republika pada Kamis (2/6).

Anton menambahkan, kasus penembakan di Bekasi masih terus diselidiki polisi. Polri juga sedang mencari identitas dari para pelaku penembakan.

Dalam penembakan yang terjadi di Bekasi, para pelaku menewaskan Aipda Sugiantoro yang tertembak di bagian mata menembus bagian belakang kepala. Pelaku yang menembak dengan senjata laras panjang dari dalam mobil diperkirakan berjumlah lima orang.

Apakah kini polisi menjadi target kelompok teror atas kejadian Palu dan Bekasi? Menurut Anton, polisi harus siap dengan kondisi apapun.

"Polisi tugasnya memang menghadapi situasi apapun di masyarakat. Sekarang ini tantangan situasi kondisi sudah mulai berkembang ke arah sana," jelas Anton.

Sebelumnya, penembakan terhadap polisi terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, di depan kantor BCA Palu, beberapa waktu lalu. Dua orang polisi tewas dalam penembakan tersebut, sedangkan seorang polisi lainnya luka-luka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement