Jumat 03 Jun 2011 08:39 WIB

Situasi Yaman Kian Memburuk, Korban Terus Berjatuhan

Rep: Hiru Muhammad/ Red: cr01
Para pengunjuk rasa menentang Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Foto: Al-Jazirah
Para pengunjuk rasa menentang Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A - Kondisi keamanan di Yaman terus memburuk setelah baku tembak, Kamis (5/6), antara kelompok pemberontak dan pasukan pemerintah di sejumlah ruas jalan di ibukota Sana'a menewas sedikitnya 41 orang.

Menurut laporan Al-Jazeera, pertempuran tersebut adalah yang terburuk sejak militer terlibat baku tembak dengan kelompok oposisi yang didukung kelompok pejuang Yaman akhir bulan lalu. ''Terdengar suara ledakan begitu hebat di sejumlah wilayah dan saya melihat ledakan gedung pemerintah yang terbakar,'' kata reporter Al-Jazeera.

Aksi serupa juga terjadi antara ribuan orang dari kelompok suku di Yaman yang bertempur melawan pasukan pemerintah. Bandara kota Sana'a juga telah ditutup sepanjang Rabu malam kemarin karena dikhawatirkan dapat menjadi sasaran penembakan kelompok yang bertikai.

Pihak kementerian pertahanan Yaman menyebutkan aparatnya berhasil menahan serbuan kelompok suku yang mencoba memasuki kota Sana'a. Namun seorang tentara yang membelot kepada kelompok pemberontak menyebutkan pertempuran masih terus berlangsung.

Menurut seorang warga di Amran yang enggan disebut namanya, sejumlah pesawat tempur terbang rendah di kawasan pemukiman penduduk di wilayah Al-Azreqain. prajurit pemerintah yang membelot juga menambahkan aksi pertempuran terjadi 15 kilometer di bagian utara luar ibukota Sana'a. Pasukan pemberontak juga berhasil menahan 30 orang prajurit pemerintah, meski akhirnya dibebaskan.

Pertempuran hebat juga terjadi di dekat kota Hassaba di mana pasukan pemerintah dikabarkan telah berhasil mengepung pasukan pemberontak. Militer Yaman berupaya untuk mengepung pasukan pemberontak yang loyal kepada kelompok Syekh Sadeq Al-Ahmar yang mendukung kelompok pemberontak.

Kementerian pertahanan setempat juga mengakui terjadi pertempuran di Hassaba untuk pertama kalinya. kelompok oposisi dalam pertempuran itu dikabarkan telah menguasai sejumlah gedung pemerintahan.

Dalam pertempuran lainnya di kota Taiz, lebih dari 50 orang dikabarkan tewas. Aksi kekerasan di Sana'a dan Taiz sebagai kelanjutan dari bentrokan di kota Zinjibar yang telah menewaskan 30 orang. Kota Zinjibar saat ini dikuasai kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.

Pasukan pemerintah mencoba melakukan serangan balasan atas kota yang dikuasai sekitar 300 orang pejuang Al-Qaidah itu. Kelompok oposisi menilai jatuhnya kota Zinjibar ke tangan kelompok Al-qaidah itu sengaja dilakukan Saleh untuk membuktikan bahwa Yaman akan kacau bila dirinya meletakkan jabatan.

sumber : Al-Jazeera
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement