Jumat 03 Jun 2011 10:43 WIB

Virus E-Coli Mewabah di Eropa, Mentimun Spanyol Jadi Sasaran

Red: cr01
Ilustrasi
Foto: DW
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN – Bakteri E-Coli jenis baru yang menyebabkan wabah dan menewaskan 18 orang dan mengakibatkan ribuan warga Eropa jatuh sakit, membuat Rusia kalang-kabut. Negeri Beruang Merah ini pun melarang impor sayur mayur dari Uni Eropa.

 

Namun Komisi Eropa menyerukan kepada Rusia untuk segera menarik larangan impor yang diberlakukan Moskow karena kekhawatiran akan bakteri misterius yang mematikan. Keluhan Komisi Eropa disampaikan melalui sepucuk surat yang dilayangkan komisaris bidang kesehatan Uni Eropa, John Dalli.

Duta besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, menanggapi dengan menyatakan bahwa sudah sebulan berlalu sejak penyakit ini mewabah dan Rusia belum menerima informasi apapun dari Uni Eropa. Impor sayuran Uni Eropa ke Rusia tahun lalu bernilai hampir 600 juta Euro. Uni Emirat Arab menjadi negara lain yang juga memberlakukan larangan impor sayuran dari Jerman, Spanyol, Belanda dan Denmark hingga keluar hasil penyelidikan selanjutnya.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan bahwa bakteri E-Coli yang menewaskan 18 orang di Jerman dan satu orang di Swedia tersebut belum dikenali sebelumnya. WHO masih menunggu laporan lebih detail dari laboratorium yang tengah menganalisa bakteri. Varian bakteri mematikan yang sangat langka dan hanya ditemui dalam kasus yang jarang terjadi. Varian E-Coli kebanyakan tidak menyebabkan penyakit, namun ada varian yang mampu menempel pada dinding usus dan memproduksi racun.

Para peneliti dari Institut Genomika Beijing yang bekerjasama dengan Klinik Universitas Hamburg-Eppendorf di Jerman, telah berhasil merunut genom bakteri dan menyebut varian baru ini sebagai sangat menular dan beracun. Para peneliti juga menambahkan bahwa varian baru bakteri E-Coli mengandung rangkaian gen yang kebal terhadap antibiotik sehingga mempersulit perawatan menggunakan antibiotik. Bakteri tersebut serupa dengan varian lain yang menyebabkan diare dan gagal ginjal.

Selain korban tewas, sudah lebih dari 1.200 orang terkonfirmasi terkena wabah bakteri E-Coli di Eropa. Bahkan sejumlah kasus telah ditemukan di Amerika Serikat. Infeksi E-Coli dapat ditularkan dari manusia ke manusia, namun hanya melalui rute yang melibatkan kotoran manusia. Para ahli kesehatan di Jerman telah memperingatkan warga untuk menghindari konsumsi sayuran mentah.

Wabah menyebabkan infeksi berat yang banyak ditemukan pada perempuan dewasa dan di sejumlah kasus menyebabkan komplikasi serius terhadap darah dan ginjal. Sindrom hemolitik uremik yang dikenal sebagai HUS—semacam komplikasi luar biasa dari beberapa tipe bakteri E-Coli—telah terdiagnosa di ratusan kasus.

Komisi Eropa mencoret mentimun Spanyol dari sistem waspada pangan bagi 27 negara Uni Eropa. Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero mengkritik Jerman dan Komisi Eropa yang menangani wabah. Spanyol menuntut ganti rugi atas kerugian sebesar 200 juta Euro yang dialami para petani Spanyol.

sumber : DW
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement