REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Dua jenazah pelaku penembakan tiga polisi dari Kabupaten Poso ke RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/6) malam. Kedatangan dua jenazah itu dijaga ketat ratusan polisi guna mengantisipasi kejadian tidak diinginkan.
Puluhan polisi bersenjata bersiaga di empat jalan masuk menuju RS Bhayangkara Palu. Bahkan, rumah sakit milik Polda Sulawesi Tengah itu juga dibatasi dengan garis polisi.
Jenazah Fauzan dan Andi Passau alias Gufron tiba di RS Bhayangkara Palu, pukul 20.30 WITA dengan menggunakan dua mobil jenazah. Sebelumnya, polisi sempat melarang wartawan untuk meliput kedatangan kedua jenazah tersebut.
Kedua jenazah adalah dua dari empat pelaku penembakan tiga polisi, dua di antaranya tewas, di depan kantor Bank Central Asia (BCA) Palu pada 25 Mei 2011. Sebelum meninggal dunia, kedua pelaku sempat terlibat aksi baku tembak dengan polisi selama 30 menit.
Dari tangan pelaku, polisi juga menyita senjata SS2 V2 berikut amunisinya yang merupakan hasil rampasan dari polisi yang ditembak. Kedua pelaku itu melarikan diri dan bersembunyi di hutan sejak 25 Mei 2011 sore.
Mereka bertahan hidup dengan memakan apa saja yang ditemui di hutan. Sementara, dua pelaku yang telah ditangkap hidup-hidup adalah Hariyanto dan Furqon. Dari tangan tersangka, polisi menyita senjata M16 dan US Caribine Jungle berikut amunisinya.
Jenazah Fauzan rencananya akan diserahkan ke keluarga korban yang beralamat di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi. Sedangkan jenazah Andi Passau akan diotopsi terlebih dulu di RS Bhayangkara Palu.