REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa TNI tidak didisain untuk memerangi musuh secara sendirian. "TNI itu tidak didisain perang sendiri, tapi bersama-sama rakyat dalam menghadapi musuh," katanya di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Senin.
Oleh sebab itu, menurut dia, yang bertanggung jawab atas persoalan disintegrasi bangsa bukan semata-mata TNI, melainkan juga perlu dukungan dari masyarakat luas. "Tidak bisa kalau hanya TNI sendiri yang menghadapi ancaman disintegrasi bangsa, tanpa melibatkan rakyat," kata Pangdam, menegaskan.
Ia menyatakan bahwa sejauh ini di wilayah Provinsi Jawa Timur belum dirasakan adanya ancaman yang mengarah pada upaya-upaya memecah belah bangsa. "Jatim sampai saat ini masih terpantau aman dan terkendali. Situasinya juga tetap kondusif," ucap mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) itu.
Gatot menganggap karakteristik masyarakat Jatim jauh berbeda dengan karakteristik masyarakat daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak risau dengan ancaman disintegrasi, termasuk merebaknya paham Negara Islam Indonesia (NII). "NII di Jatim masih bisa diatasi tanpa harus melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan," kata Pangdam.