REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebutan Mr A oleh Wasekjen Partai Demokrat (PD), Ramadhan Pohan sempat membuat Partai Golkar gerah. "Kenapa harus tersindir?" katanya saat ditemui di sela-sela rapat Komisi II, Selasa (7/6).
Ia menegaskan dirinya tidak pernah mengatakan Mr A itu berasal dari Partai Golkar atau partai manapun. Termasuk menyinggung partai dalam koalisi. Ia mengaku hanya menyebut Mr A adalah tokoh politik.
Menurutnya setelah satu pekan isu ini mencuat, Mr A sudah menyadari posisi bersalahnya. "Mr A sudah mendapatkan pelajaran," katanya. Meski mengaku tak ada komunikasi dengan Mr A, ia menyakini Mr A sudah tak lagi akan menyerang PD.
Ditegaskannya lagi Mr A itu sosok yang riil dan bukan sebuah spekulasi. Yakni adanya orang yang berwacana dan melaksanakan wacana buruk yang berimplikasi runtuhnya PD. Hanya saja, Ramadhan masih enggan membuka identitas sosok yang disebutkannya.