REPUBLIKA.CO.ID,Anggota parlemen Israel (Knesset), Binyamin ben Eliezer, mengkritik politik Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan menilai bahwa politiknya telah menyeret Israel ke jurang tragedi.
Ben Eliezer, yang juga mantan menteri perdagangan dan industri Israel dalam wawancaranya dengan Radio Israel (7/6), mengecam politik Netanyahu yang dinilainya sangat merugikan Israel.
Menyinggung aksi protes para pengungsi Palestina di Dataran Tinggi Golan di perbatasan antara Suriah dan Israel pada peringatan hari Naksa (Ahad, 5/6), ben Eliezer mengatakan, "Israel tidak mereaksi dan membalas aksi demo di dekat perbatasannya."
Ben Eliezer juga menilai politik Tel Aviv dalam menghadapi para pengungsi Palestina dan demonstrasi mereka, gagal total. Ditambahkannya, "Israel juga gagal dalam menjelaskan operasi militernya dan juga aksi penembakan terhadap para demonstran Palestna hingga terjadi bentrokan."
Di bagian lain pernyataannya, ben Eiliezer menyinggung upaya para pejabat Palestina di PBB mendapatkan pengakuan internasional terkait kemerdekaannya pada sidang September mendatang, seraya mengatakan, "September mendatang kita akan menyaksikan "peristiwa mengerikan" yang akan menimbulkan kerugian besar di bidang ekonomi bagi Israel.
Rentetan aksi brutal Israel dalam beberapa waktu terakhir, dinilai akan mempengaruhi nuansa sidang Majelis Umum PBB pada bulan September mendatang, dan menguntungkan pihak Palestina.
Ben Eliezer menilai pemerintah Israel pimpinan Benyamin Netanyahu telah melakukan semua kekeliruan yang dapat dilakukan dan hal ini menyeret rezim Zionis ke arah tragedi.