REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Pemerintah Thailand Kamis (9/6) mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan bakteri E. Coli dalam buah alpukat yang berasal dari Eropa. Pemerintah Thailand saat ini tengah memastikan apakah strain tersebut sama dengan di Eropa, yang mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia.
Terkait hal itu, pemerintah Thailand meminta kepada masyarakatnya untuk tidak panik, karena pihaknya tengah mendata beberapa tipe dari E. Coli. Masyarakat juga masih dapat memakan buah dan sayuran, tetapi harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak, agar bakterinya terbunuh.
Strain O104 dari enterohaemorrhagic E. Coli terdeteksi pada kiriman alpukat dari negara Eropa yang tidak diungkapkan, menurut pernyataan dari Departemen Kesehatan Masyarakat. "Departemen ilmu kedokteran membutuhkan waktu 3-5 hari untuk melihat apakah itu merupakan strain mematikan," katanya.
Di Eropa, strain virulen E. Coli telah menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas, terutama di Jerman. Pihak berwenang telah mengidentifikasi sumber wabah, yang telah menewaskan lebih dari 2.600 orang sakit di setidaknya 14 negara. Gejala termasuk kram perut, diare, demam dan muntah.