REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kasus bakteri E.Coli di Eropa. Sebab masyarakat Indonesia sudah terbiasa bersinggungan dengan bakteri E Coli. "Masyarakat kita sudah beradaptasi dengan kehadiran E Coli," papar Pakar Spesialis Paru, Budi Antariksa, SpP, PHD saat berkomentar tentang kasus Bakteri E Coli di Eropa, kepada republika.co.id, Kamis (9/6).
Budi mengatakan jenis bakteri E Coli banyak terdapat di Indonesia. Disamping itu, setiap makanan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia memiliki kandungan bakteri E Coli. Kandungan yang ada relatif tergantung dari cara penyajian makanan. Karenanya, tubuh masyarakat Indonesia secara alami sudah beradaptasi dalam menahan serangan bakteri E Coli.
Sebaliknya, Budi melanjutkan, masyarakat Eropa yang terbiasa dengan kondisi sanitasi yang lebih baik jarang bersinggungan dengan bakteri E COli. Lantaran itu, ketika bakteri E.Coli di Eropa mengalami perubahan perangai atau DNA, tubuh masyarakat Eropa tidak terbiasa "Akibatnya, mereka mudah terserang bakteri E COli," kata doa.
Budi tidak menafikan, kasus yang terjadi di Eropa kemungkinan bisa masuk ke Indonesia. Namun, Budi menegaskan, efeknya tidak akan masalah. Sebagai gambaran saja, kata dia, warga Jepang yang kebetulan datang ke Indonesia. Biasanya mengalami diare ringan. Namun, ketika sudah lama tinggal di Indonesia maka dia akan terbiasa. "Mau makan gado-gado atau ketoprak pinggi jalan, dia tidak akan diare lagi. Tubuhnya sudah beradaptasi," paparnya.
Meski demikian, Budi mengingatkan agar masyarakat Indonesia perlu waspada dengan segala kemungkinan. Karena itu, Budi meminta agar masyarakat Indonesia bisa memperhatikan kebersihan lingkungan termasuk ketika menyajikan masakan kepada keluarga. Perhatian itu bisa dimulai dengan mencuci tangan dengan bersih, tak lupa untuk membersihkan sayuran dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi dan tidak jajan sembarangan. "Bersikap waspada, tentu langkah yang bijak," pungkas dia.
Sebagai informasi, pemerintah Thailand Kamis (9/6) mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan bakteri E. Coli dalam buah alpukat yang berasal dari Eropa.
Terkait hal itu, pemerintah Thailand meminta kepada masyarakatnya untuk tidak panik. Masyarakat juga masih dapat memakan buah dan sayuran, tetapi harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak, agar bakterinya terbunuh.