REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Koordinator Nasional Aktivis Gerakan Angkatan 77/78 M Hatta Taliwang meyakini Susilo Bambang Yudhoyono memang tidak mempersiapkan secara khusus personel anggota keluarganya di Cikeas untuk mengikuti suksesi melalui Pemilu Presiden 2014.
"Saya setuju dengan pernyataan beliau, Kamis (9/6) kemarin, bahwa dirinya dan isteri beserta anak-anaknya tidak akan menjadi calon presiden (Capres) 2014, terserah kepada rakyat atau demokrasi," katanya dalam suatu diskusi terbatas di Jakarta, Jumat.
Namun, Hatta Taliwang mengajak semua elemen kebangsaan agar mencermati kata-kata Yudhoyono, juga mengawal terus bagaimana realisasinya di lapangan. "Kata-kata seperti 'biarlah rakyat dan demokrasi yang akan berbicara pada 2014', merupakan kalimat sangat bersayap," katanya.
Apalagi menurut dia ada ucapan SBY "Setiap orang memiliki hak untuk maju 'ranning' jadi RI'1" sehingga ucapan itu perlu dicermati, dan dikawal terus. Ia berpendapat, boleh saja Yudhoyono menyatakan tidak akan mencalonkan anak, isteri atau pun orang yang dijagokannya.
"Tetapi dengan kalimat seperti di atas, ada kesan beliau sedang melontar jeratan yang bisa membuat lawannya lengah dan terperdaya. Bukankah selama ini ada perbedaan antara kata dan fakta," tanyanya. Bagaimana pun, menurut Hatta Taliwang, seorang tokoh atau pemimpin, akan selalu berusaha memiliki akses atau malah 'menggenggam' kekuasaan.
"Tengok saja beberapa contoh kasus di Asia Tenggara hingga Timur Tengah bahkan Amerika Latin. Para pemimpin terus berusaha secara konkret hadir di tampuk kekuasaan, atau menempatkan orangnya di sana, agar dia dan rezimnya terus aman," katanya.
Makanya, ia berharap, semua elemen kebangsaan jangan terlena dengan pernyataan Yudhoyono itu. "Bukankah setiap penguasa menghendaki segala yang diperbuatnya itu aman, baik ketika dan sesudah dia memegang tampuk kekuasaan, agar berbagai masalah yang pernah disorot terhadap rezimnya tidak terbongkar," pungkas Hatta Taliwang lagi.