REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) memberi bantuan rehabilitasi sekolah yang terkena dampak erupsi Merapi dan bajir lahar dingin di empat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) senilai Rp17,2 miliar.
"Bantuan tersebut diberikan kepada untuk 156 sekolah SD dan SMP di Magelang, Klaten dan Boyolali di Provinsi Jawa Tengah serta di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Dirjen Pendidikan Dasar Kemetrian Pendidikan Nasional, Suyanto, saat menyampaikan bantuan tersebut di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, jumlah sekolah yang paling banyak mendapat bantuan adalah di Kabupaten Magelang yakni mencapai 45 Sekolah Dasar dan tujuh SMP dengan nilai bantuan mencapai Rp 5,4 miliar.
" Sekolah-sekolah di Magelang banyak yang mengalami kerusakan terutama akibat luapan banjir lahar dingin," katanya.
Untuk Kabupaten Sleman mendapatkan bantuan senilai Rp4,5 miliar yang diperuntukkan bagi 28 SD dan lima SMP.
Boyolali Rp 4,3 miliar bagi rehabilitasi 36 SD dan lima SMP serta Klaten mendapat Rp2,9 miliar untuk 25 SD dan lima SMP. "Mudah-mudahan bantuan digunakan sebaik mungkin, swakelola dilaksanakan semaksimal mungkin," katanya.
Suyanto mengatakan, pascaerupsi Merapi 2010 juga telah diberikan bantuan sebesar Rp3,9 miliar untuk tanggap darurat seperti pembersihan material yang menutup sejumlah sekolah sebesar Rp585 juta, pendirian sekolah tanggap darurat erupsi Merapi Rp 545 juta dan rehabilitasi reguler Rp 2,8 miliar.
"Dana untuk tanggap bencana yang dianggarkan Kemendiknas masih tersedia Rp100 miliar, namun dana tersebut digunakan untuk bencana di seluruh Indonesia," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Suyamsih mengatakan dari 33 sekolah di Sleman, masing-masing tidak memperoleh bantuan yang sama.
"Nilai bantuan ini akan ditentukan sesuai kerusakan dan paket bantuan. Untuk SD satu paket senilai Rp 80 juta dan SMP satu paket Rp 90 juta. Perolehan paket ditentukan sesuai kerusakan sekolah," katanya.