REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, mempertanyakan sikap KPK dan pemerintah yang mengeluarkan red notice dan menetapkan Nunun Nurbaeti dalam daftar pencarian orang (DPO). Dia juga mempertanyakan apa kaitan Nunun dengan kasus cek pelawat terkait pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia pada 2004.
Menurutnya, orang yang justru harus dicari KPK adalah siapa pemberi suap. “KPK mau bekerja atau tidak, itu yang sebenarnya,” ujarnya.
Tak hanya itu. Ia juga menilai tindakan KPK sangat bombastis dan dramatis. Hal tersebut dikhawatirkan malah mengalihkan fokus KPK pada pencarian aktor utama dari kasus tersebut. Mahfudz menambahkan daripada sibuk melibatkan kementerian luar negeri dan Badan Intelejen Negara (BIN), KPK lebih baik fokus saja dengan pencarian aktor utama.
Mahfudz berpendapat, hal sederhana dalam kasus suap seperti ini, dalam proses dimana pun, aktor penyuap tidak berhubungan langsung kepada penerima suap. “Akan ada pola akar berantai. Bisa tiga atau lima orang. Nah, yang mau dikejar ini sekarang siapa?” tambahnya. “Kasihan kalau aktor utama pemberi suap diduga jadi Nunun Nurbaeti.''