Selasa 14 Jun 2011 06:48 WIB

Iran: Laporan IAEA Tentang Nuklir Iran Adalah Bohong

REPUBLIKA.CO.ID,Kepala Badan Atom Nuklir Iran, Fereydoun Abbasi, membantah laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang program Teheran yang diklaim mempunyai aspek militer. Abbasi menyebut laporan tersebut sebagai kebohongan.

"Sejumlah negara di dunia secara terang-terangan melakukan kejahatan dengan berusaha membuat senjata nuklir. Akan tetapi Republik Islam Iran yang selalu menyerukan perdamaian, malah dituduh mengejar program rahasia guna memproduksi bom atom, " jelas Abbasi pada hari Senin (13/6/2011).

Pada tanggal 6 Juni, Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano menyatakan menerima informasi yang menunjukkan bahwa Iran berniat mengembangkan program nuklir untuk kepentingan selain sipil.

Menanggapi pernyataan Amano, Abbasi mengatakan Iran tidak memerlukan kegiatan nuklir non-damai. Menurut Abbasi, aktivitas nuklir militer malah merugikan negara.

"Mereka ingin menghambat kemajuan Iran dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui perang urang syaraf dan laporan palsu," tambah Abbasi.

AS, Zionis Israel dan sekutunya menuduh Iran mengejar target pengembangan nuklir militer. Iran sebagai penandatang Traktat Non-Proliferasi Nuklir NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), berhak mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai. 

 

sumber : IRIB/ PressTV/AR
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement