REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Terpidana perkara pembunuhan aktivis HAM Munir, Pollycarpus Budiharjo, meminta kepada majelis hakim untuk melakukan demonstrasi meminum zat arsenik yang diduga menjadi racun sehingga menyebabkan Munir tewas. Pollycarpus berkilah dengan meminum racun tersebut akan dapat membuktikan kepada publik bahwa zat arsenik yang diminum Munir itu tidak mematikan.
"Saya minta racun apa yang diminum Munir, jumlah berapa, kadar berapa. Kalau majelis berkenan, akan saya minum," tutur Polly dalam persidangan peninjauan kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6). Munir meminum arsenik yang dimasukkan ke dalam orange juice di dalam Pesawat Garuda GA-974 tujuan Amsterdam.
Ketua majelis hakim, Bagus Irawan, menolak permintaan Pollycarpus tersebut. Menurutnya, persidangan bukanlah tempat untuk melakukan demonstrasi. Akan tetapi, Bagus mempersilahkan jika Polly ingin melakukan demonstrasi di luar sidang. "Kalau ingin demo, bukan di sini tempatnya," ungkap Bagus di persidangan.
Bagus pun memberi solusi Polly dapat mengajukan kepada hakim data-data hasil analisis uji laboratorium yang membuktikan bahwa arsenik jenis As 305 yang dimasukkan ke dalam minuman Munir. Menurutnya, hal tersebut mungkin dilakukan jika Polly memang yakin bahwa arsenik tidak beracun.
Walhasil, Polly pun menunda keinginannya untuk unjuk kebolehan meminum racun. Ia pun mengungkapkan akan melakukan riset dengan ahli kimia untuk menguji racun tersebut dan melaporkannya kepada hakim.