REPUBLIKA.CO.ID, Badan Militer Intelijen Tertinggi Pakistan telah menahan lima informan CIA yang memberikan informasi seputar keberadaan pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin sebelum disergap di persembunyiannya di Abottabad, utara Islamabad, Pakistan. Demikian laporan The New York Times, Rabu (15/6).
Salah satu dari lima informan tersebut adalah mayor angkatan darat Pakistan. Ia diduga mencatat nomor pelat mobil-mobil yang singgah di rumah Usamah bin Ladin. Namun, nasib para tahanan itu tidak jelas, tulis The New York Times, yang mengutip pejabat Amerika Serikat.
Direktur CIA Leon Panetta, mengungkapkan bahwa isu seputar ditahannya informan Usamah pernah di dengarnya saat dirinya berkunjung ke Pakistan pada pekan lalu, dimana ia bertemu dengan militer Pakistan dan pejabat intelijen, tulis The New York Times.
Beberapa pihak di Washington menilai penangkapan informan CIA tersebut sebagai gambaran antara AS dan Pakistan dalam prioritasnya berperang melawan ekstremis, surat kabar itu melaporkan. Amerika Serikat membiarkan Islamabad dalam ketidaktahuan saat pasukan khusus Navy Seals Angkatan Laut menggerebek tempat persembunyian Usamah pada 2 Mei hingga selesai.
Tindakan tersebut dianggap menghina angkatan bersenjata Pakistan dan menempatkan militer Pakistan dan intelijen di bawah tekanan. Seorang jurubicara CIA mengatakan kepada The New York Times, CIA mempunyai hubungan yang kuat dengan badan intelijen Pakistan dan menanggulangi masalah ketika masalah itu timbul. Hubungan antara Washington dan Islamabad tegang sejak terbunuhnya Usamah bin Ladin.