Kamis 16 Jun 2011 19:06 WIB

Pakistan Bantah Tahan Perwira Militernya Soal Penggerebekan Usamah

Jurubicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Athar Abbas, membantah adanya penangkapan perwira milter yang dituduh mata-mata CIA.
Foto: Reuters
Jurubicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Athar Abbas, membantah adanya penangkapan perwira milter yang dituduh mata-mata CIA.

REPUBLIKA.CO.ID, Militer Pakistan membantah laporan-laporan yang menyebutkan bahwa salah seorang personil mereka ditangkap dalam aksi penangkapan para informan yang diduga memfasilitasi penggerebekan Amerika yang menewaskan dalang teror Usamah bin Ladin. Jurubicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Athar Abbas, Rabu (15/6) mengatakan laporan mengenai penangkapan perwira militer Pakistan itu keliru dan tidak berdasar.

Pernyataan itu muncul sebagai reaksi atas laporan yang muncul di New York Times edisi Rabu. Suratkabar Amerika itu melaporkan bahwa badan intelijen Pakistan menangkap lima orang Pakistan yang memberi informasi pada Dinas Intelejen Amerika, atau CIA, menjelang penyerbuan 2 Mei lalu terhadap tempat persembunyian bin Laden di kota Abbottabad.

Seorang pejabat militer Pakistan mengukuhkan kepada VOA bahwa penangkapan memang dilakukan. Akan tetapi, tidak ada personil militer yang ditahan sehubungan operasi militer Amerika itu. Laporan New York Times mengatakan lima orang yang ditahan itu termasuk seorang mayor angkatan darat Pakistan yang mencatat nomor pelat mobil-mobil yang singgah di rumah bin Laden.

Sejumlah pejabat Amerika mengatakan kepada suratkabar itu, Direktur CIA Leon Panetta mengangkat isu penangkapan para informan itu dalam pertemuan dengan para pejabat militer dan intelijen di Pakistan dalam kunjungannya ke negara itu pekan lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement