REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Terkuaknya kasus contekan massal di SD Gadel 2 Surabaya dinilai sudah mulai dipolitisasi sehingga mengaburkan masalah inti.
Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto menyatakan, padahal bukan hal itu yang dibutuhkan Alif dan keluarganya.
"Kalau dibawa ke ranah politik itu sangat tidak baik bagi Alif dan keluarganya. Pemerintah seharusnya membenahi sistem ujian nasional. Mengapa bisa melahirkan mental ketidakjujuran itu, " ungkapnya, Jumat (17/6).
Sebelumnya, Siami dan keluarganya diundang ke berbagai acara baik di Surabaya ataupun di Jakarta. Siami diterbangkan ke Jakarta untuk serangkaian acara di media nasional. Siami juga diundang MPR serta sempat teleconference dengan berbagai tokoh yang berada di kantor Mahkamah Konstitusi. Info terakhir, Siami diundang ke istana Presiden.
Bagong melanjutkan sebaiknya masalah tersebut tidak dibawa hingga ke tingkat nasional. Masalah tersebut dinilainya cukup diselesaikan Dinas Pendidikan bersama Walikota setempat. Pasalnya, jika dibawa ke ranah nasional, politisasi kasus ini akan semakin menguat.
“Jika sudah melebar dan dipolitisasi, masalah ini akan berdampak buruk. Alif dan keluarganya perlu secepatnya selesai dari masalah ini dan kembali hidup normal,” sambungnya.