REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Jenderal TNI George Toisutta menyatakan tidak mau beranda-andai jika dirinya memiliki peluang kembali mencalonkan diri dalam bursa ketua umum PSSI 2011-2015 dalam kongres pada Juli mendatang.
"Saya tidak mau berandai-andai, biarkan semua berproses," katanya kepada Antara usai meresmikan rusunawa bagi prajurit Yonif Linud 330 Kostrad di Kabupaten Bandung, Jumat (17/6).
Ia menegaskan bahwa dirinya menyerahkan semua kepada proses yang sedang berjalan sesuai keputusan federasi sepak bola internasional (FIFA).
Wakil Presiden FIFA, Ali Bin Al Hussein, dalam kunjungannya pekan ini menyatakan pihaknya akan mempelajari segala hal yang dihadapi PSSI hingga dapat menjalankan kongres pada Juli 2011 dengan benar tanpa kisruh.
FIFA, lanjut dia, juga akan mempelajari permasalahan menyangkut pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro yang ditolak oleh FIFA namun ada dukungan terhadap keduanya dari Kelompok 78 pemilik suara.
"Semuanya akan dilaporkan kepada FIFA," katanya.
Kedatangan Wapres FIFA itu menimbulkan tanda tanya sekaligus spekulasi. Apalagi Ketua Normalisasi, Agum Gumelar, mengaku tidak tahu siapa yang mengundang Ali datang ke Indonesia. Spekulasi semakin menjadi karena Ali ternyata tidak tahu menahu soal keputusan FIFA yang mencoret George Toisutta dan Arifin Panigoro dari bursa ketua umum PSSI 2011-2015.
Apalagi, Ali rencananya bertemu George Toisutta dan makan malam bersama Kelompok 78 yang mendukung George Toisutta. Tak pelak, kehadiran Ali menghadirkan spekulasi tentang terbukanya kembali peluang George Toisutta dalam pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015.
Ditanya kemungkinan tersebut, Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengatakan,"Kalau bagi KN besok Pak George dan Arifin boleh maju, maka bukan masalah akan saya laksanakan."
Ia menegaskan kunjungan Ali sebagai Wakil Presiden FIFA dan bukan pribadi. Ali memang menyatakan kepeduliannya soal persepakbolaan Indonesia. "Tapi, apakah ini berarti ada celah untuk perubahan keputusan FIFA? Saya tidak tahu," kata Agum.