REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD - Ratko Mladic mantan panglima angkatan perang Bosnia-Serbia meminta pemerintah Serbia mendanai pembelaannya di Pengadilan Internasional. Demikian dikatakan pengacara Mladic, Milos Saljic kepada koran Serbia, Sabtu (18/6).
Mladic kini mendekam di penjara Tribunal Yugoslavia di Scheveningen, Belanda, sejak dua setengah pekan lalu. Ia didakwa melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Bosnia pada pertengahan 1990-an. "Masalah dana untuk pembelaan adalah tanggungjawab pemerintah Beograd. Mereka yang harus menentukan apakah siap membela rakyat atau tidak," kata sang pengacara.
Selain itu pihak Mladic juga menuntut pemerintah Serbia membayarkan ongkos bezuk keluarga Mladic ke penjara PBB di Scheveningen. Pengacara menyebutkan bahwa Darko, putra Mladic, berkunjung ke ayahnya di Belanda akhir pekan ini. Ia akan menyerahkan daftar pengacara yang bisa membantu menyusun pembelaan kasus ayahnya.
Pemerintah Serbia langsung menampik permohonan Mladic. Dengan alasan Serbia tidak pernah membantu dana kepada orang yang diadili Tribunal Yugoslavia. Dan untuk Mladic tidak akan ada pengecualian. Demikian dikatakan Dusan Ignatovic, Kepala Dinas Kerjasama Pemerintah Serbia dan Tribunal Yugoslavia.
"Pemerintah Serbia memang memberi santunan dan uang transport untuk bezuk keluarga ke penjara. Tapi hanya berlaku pada warga Serbia yang suka rela menyerahkan diri," kata Ignatovic.
Sementara itu, Mladic tidak menyerahkan diri. Dia ditangkap setelah buron selama bertahun-tahun.