Senin 20 Jun 2011 06:15 WIB

Truk BBM NATO Dibakar di Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID,QUETTA--Sejumlah orang bersenjata membakar sebuah truk yang mengangkut bahan bakar minyak untuk pasukan NATO di Afghanistan setelah membunuh supirnya di provinsi Baluchistan, Pakistan baratdaya, Minggu, kata polisi. Empat orang yang naik dua sepeda-motor menembak mati supir dan kemudian membakar truk BBM itu di Mian Ghundai, daerah pinggiran ibu kota provinsi, Quetta, kata polisi setempat Fareed Qaraich kepada AFP.

Pembantu supir berhasil meloncat keluar dari kendaraan yang terbakar habis itu, katanya, dengan menambahkan bahwa mayat supir hangus tidak bisa dikenali. "Supir tampaknya mengalami luka-luka fatal dan tidak bisa melarikan diri," kata pejabat kepolisian itu, dengan menambahkan bahwa penyerang kabur dengan sepeda-motor mereka.

Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun Taliban di masa silam melancarkan serangan-serangan semacam itu untuk mengacaukan pemasokan bagi lebih dari 130.000 prajurit internasional pimpinan AS yang berperang di Afghanistan. Sebagian besar perbekalan dan peralatan bagi pasukan asing di Afghanistan dikirim melalui Pakistan, namun militer AS kini semakin sering menggunakan jalur alternatif melalui Asia tengah.

Gerilyawan mengklaim melancarkan serangan-serangan semacam itu untuk membalas serangan-serangan pesawat tak berawak AS di kawasan suku Pakistan. Pesawat-pesawat tak berawak AS dikabarkan melancarkan belasan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan. AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Pada 2009, 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang, menurut hitungan AFP.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

 

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement