REPUBLIKA.CO.ID, ADEN – Tiga belas orang yang diduga anggota kelompok terkait Al-Qaidah dan dua prajurit Yaman tewas dalam bentrokan di dekat kota Zinjibar yang dikuasai kelompok bersenjata, Ahad (19/6).
"Dua belas 'teroris' Anshar Al-Sharia (Pendukung Hukum Sharia) tewas dan tiga lain cedera setelah pasukan Brigade Artileri 119 menyerang sekelompok orang yang memasang bom di jalanan," kata seorang perwira militer.
Seorang perwira lain menambahkan, dua prajurit juga tewas dan tiga orang cedera ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah pangkalan militer. "Ratusan orang yang terkait dengan Al-Qaidah menguasai Zinjibar pada 29 Mei setelah bentrokan-bentrokan dengan militer yang menewaskan 140 orang, termasuk sekitar 80 prajurit," jelas si perwira.
Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Al-Qaidah Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan.
Dalam insiden terpisah, dua prajurit tewas di kota bergolak wilayah selatan, Lahij. Mereka ditembak mati oleh kelompok bersenjata yang mengupayakan pemisahan wilayah selatan.
Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.
Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP).