Senin 20 Jun 2011 08:48 WIB

Ribuan Umat Islam di Yogyakarta Ikuti Konferensi Rajab

Red: cr01
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi simpatik tentang khilafah.
Foto: Antara/Jafkhairi
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi simpatik tentang khilafah.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA - Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengikuti Konferensi Rajab 1432 Hijriyah dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, di Jogja Expo Center Yogyakarta, Ahad (19/6).

"Kegiatan bertajuk Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah itu diselenggarakan sebagai medium untuk mencerdaskan dan mencerahkan umat," kata juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto.

Menurut dia, konferensi itu diadakan untuk memompakan semangat dan optimisme terhadap keberhasilan perjuangan penegakan kembali syariah dan khilafah. "Perjuangan ini memerlukan kesungguhan, keikhlasan, dan dukungan umat. Dukungan itu semakin nyata, di antaranya terlihat dari antusiasme peserta konferensi," ujarnya.

Ismail menambahkan, penegakan syariah secara kaffah (menyeluruh) mutlak diperlukan sebagai jalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa saat ini. Saat ini rakyat Indonesia sedang dirundung banyak masalah, terutama di bidang yang menyangkut kesejahteraan, sosial, dan ekonomi seperti kemiskinan, kebodohan, pengangguran, mahalnya biaya hidup, pendidikan dan kesehatan.

"Semua itu terjadi akibat penerapan sistem ekonomi kapitalis yang mencengkeram negeri ini sekian lama. Sistem tersebut memang telah memberikan sejumlah kemajuan, tetapi hanya terbatas pada aspek material," jelasnya.

Kemajuan itu, kata Ismail, hanya dirasakan oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, sedangkan sebagian besar lainnya masih hidup dalam penderitaan. Melalui penerapan syariah, kesejahteraan yang dijanjikan dapat benar-benar dapat diwujudkan. "Hal itu merupakan wujud nyata dari janji Allah SWT, bahwa Islam akan membawa rahmat bagi semua."

Konferensi Rajab 1432 Hijriyah tersebut selain diisi ceramah, juga dimeriahkan pentas teater yang menceritakan tentang indahnya hidup di bawah naungan khilafah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement