Senin 20 Jun 2011 11:35 WIB

Soal Ruyati, DPR Tanya: Menteri-Menteri Kerjanya Apa?

Lily Wahid
Lily Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi I DPR RI mempertanyakan kinerja Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), serta Menteri Hukum dan HAM (MenkumHAM) dalam rangka mengimplementasikan Konvensi PBB terkait perlindungan buruh migran.

Hal itu dikatakan oleh anggota Komisi I DPR RI Lily Chadidjah Wahid terkait dengan hukum pancung yang dialami oleh TKW asal Bekasi, Ruyati binti Sapubi, di Arab Saudi, pada akhir pekan lalu.

Lily mengatakan bahwa pemancungan terhadap Ruyati sungguh sangat ironi, sebab hal itu terjadi setelah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Organisasi Buruh Internasional (ILO), di Swiss. Ruyati binti Sapubi dihukum pancung di Arab Saudi tanpa upaya advokasi dan diplomasi yang optimal, kata Lily.

"Apa kerja Menlu, Menakertrans, dan Menkumham untuk mengimplementasikan konvensi PBB untuk perlindungan buruh migran seperti pidato SBY?" kata Lily Wahid kepada ANTARA NEWS.com, Jakarta, Senin.

Adik kandung mantan presiden (alm) KH Abdurahman Wahid itu menambahkan, dari kejadian yang menimpa Ruyati - yang tidak mendapat advokasi hukum dan tanpa ada informasi yang diterima oleh pemerintah Indonesia sama sekali - sungguh amat disesalkan.

"Presiden SBY bicara apa, menterinya kerja apa. Siapa yang harus disalahkan?" ungkapnya.

Menurut Lily, apa yang menimpa Ruyati merupakan tamparan kepada Presiden SBY dan juga kepada negara karena tidak mampu melindungi warganya yang sedang berada di luar negeri. "Pastinya ini sangat membuat SBY malu di hadapan koleganya. Presiden SBY perlu mengevaluasi tiga kementerian tersebut, terutama Menakertrans karena ini menyangkut masalah TKI," kata dia.

Lily menyarankan agar pemerintah menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin di dalam negeri sehingga kejadian yang menimpa TKI tidak perlu terulang lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement