REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serius mencegah terulangnya kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dihukum mati di luar negeri. Hasyim mengemukakan hal itu di Jakarta, Senin (20/6), terkait dengan hukuman pancung yang diterima TKI Ruyati binti Satubi yang didakwa membunuh majikannya di Arab Saudi.
"Yang akan menyusul hukuman pancung bukan hanya Darsem (yang bersangkutan dibebaskan dari hukuman mati dan harus membayar denda dua juta Riyal Arab Saudi atau setara dengan Rp 4,7 miliar selama enam bulan, red), tapi puluhan lain yang menunggu. Ini warning ke SBY apakah mampu menyelesaikan ataukah tidak. Apabila mampu, Alhamdulillah," kata Hasyim.
Sebaliknya, lanjut pengasuh Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu, kalau pemerintah tidak bisa menyelesaikan maka akan menjadi masalah besar bagi SBY dan pemerintahannya di belakang hari. "Apalagi dengan latar belakang ketidakadilan hukum, politik dan ekonomi yang semakin rumit," katanya.