Senin 20 Jun 2011 15:21 WIB

Menlu Marty Legawa Didesak untuk Mundur

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat akan mengikuti rapat kerja dengan komisi I di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat akan mengikuti rapat kerja dengan komisi I di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Teguh Juwarno, meminta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bersikap kstaria untuk mengakui ketidakmampuan atau kegagalan dalam melindungi Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia, Ruyati. Ruyati, TKI asal Kampung Ceger RT 03/01, Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, menjalani hukuman mati dengan cara dipancung di Makkah, Arab Saudi, pada Sabtu (18/6).

Teguh mengatakan, Menlu diminta mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kematian TKI tersebut.

"Ini jelas kegagalan pemerintah, saya minta Menlu Marty bersikap ksatria untuk mengakui kegagalan ini dan harus copot dubes RI di Arab Saudi. Atau, Menlu sendiri mundur sebegai bentuk pertanggungjawaban," kata Teguh Juwarno pada sesi tanya jawab dalam rapat kerja komisi I dengan Menlu di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6).

Menlu sebelumnya menjelaskan soal kronologi terjadinya hukuman pancung terhadap TKW Ruyati. Teguh juga mendesak pemerintah untuk berani menghentikan pengiriman TKI atau TKW ke luar negeri. Menurut dia, kejadian Ruyati ini mempertegas bahwa pemerintah telah gagal dalam memberikan perlindungan.

"Kita harus berani menghentikan pengirim TKI daripada Kemenlu nanti terkena bengeknya terus. Ini kan urusan yang disebut "tetek-bengek". Lah kejadian seperti ini kan yang kena 'bengeknya' Kemenlu," kata Teguh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement