REPUBLIKA.CO.ID, Rezim Zionis Israel dilaporkan telah menghukum mantan kepala Mossad, Meir Dagan dengan memintanya untuk mengembalikan paspor diplomatik, setelah ia mengkritik sikap para pejabat Tel Aviv atas Iran.
Menurut Channel 2 Israel, Dagan diminta untuk menyerahkan paspor diplomatiknya setelah ia secara terbuka mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak, karena sikap mereka pada Iran.
Dagan meminta untuk bisa menggunakan paspor diplomatiknya dalam beberapa perjalanan yang dijadwalkan beberapa pekan mendatang, namun para pejabat Israel menolak permintaan Dagan dan memintanya untuk mengembalikan paspor tersebut.
Sebelumnya pada Mei, mantan kepala Mossad ini mengatakan bahwa setiap serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran akan menjadi hal terbodoh. Dia memperingatkan bahwa setiap tindakan militer dapat memicu perang regional yang akan mencakup peluncuran rudal oleh Iran.
Dagan juga menyatakan kekhawatiran bahwa individu sembrono dan tidak bertanggung jawab dalam lingkaran perdana menteri Israel mungkin mengabaikan oposisi AS untuk menyerang Iran dan permintaan Washington untuk melanjutkan perundingan dengan pihak Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967.
Dalam mereaksi penilaian Dagan itu, rekan-rekan Netanyahu menuduh mantan kepada dinas intelijen Zionis ini sebagai pengkhianat, penyabot dan pemimpin geng.