REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan jika mekanisme lobi susah untuk dilakukan, voting menjadi jalan yang sah untuk dilakukan. “Saya akan setuju melakukan voting. Tapi, itu pada saatnya,” katanya, Selasa (21/6).
Artinya, voting itu bisa dilakukan jika pembahasan Parliamentry Threshold (PT) sudah masuk tahap pembahasan tingkat pertama antara DPR dan pemerintah. Jika baru tahap draf usulan DPR, Priyo pun menyarankan mekanisme voting itu tidak dilakukan. Karena kalau sekarang, hal tersebut masih terlalu dini dan membuang energi yang cukup besar.
“Saya tidak menyarankan voting untuk penentuan draf. Tapi kalau dipaksakan, voting di draf juga ngak apa-apa. Kalau Partai Golkar, siap tapi tidak menyarankan,” katanya.
Priyo pun menegaskan pertemuan ketua umum untuk membahas PT belum perlu dilakukan. Ia menyetujui jika akhirnya besaran PT ini akan berpengaruh dan kembali ke pimpinan tertinggi partai. Tetapi, hal tersebut lagi-lagi dengan catatan sudah berada di pembahasan tingkat pertama.
Priyo menegaskan partainya menginginkan adanya sistem kepartaian yang terbatas tetapi sehat. Artinya, Golkar setuju harus ada perbaikan, tetapi jangan berhenti pada angka tahun lalu sebesar 2,5 persen. Menurutnya, hal itu tidak akan membuat demokrasi Indonesia semakin maju.