REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai negara tropis yang banyak cahaya, penyakit mata menjadi suatu hal biasa di Indonesia, namun sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan jumlah dokter mata yang memadai.
"Beban penyakit mata tinggi. Kebetulan kita di negara tropis yang banyak cahaya, tidak menguntungkan bagi mata," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih usai kuliah innaugurasi anggota baru Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di RSCM Jakarta, Rabu. Di sisi lain, jumlah dokter spesialis mata di Indonesia masih jauh dari mencukupi. "Harus diperbanyak lagi."
Ke depan, Menkes menyebut pihaknya akan mendorong lebih banyaknya spesialis mata untuk mengatasi berbagai penyakit seperti katarak yang merupakan penyakit mata paling banyak di Indonesia.
"Memang sudah mulai banyak yang mendidik dokter mata, tapi untuk sekarang kita akan optimalkan dulu yang di 13 Fakultas Kedokteran negeri," kata Menkes.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 1996, angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 persen atau lebih dari dua juta orang buta atau tunanetra di Indonesia.