Kamis 23 Jun 2011 09:18 WIB

Ancam Kepentingan Negara, AS Larang Warganya Bergabung dengan Flotilla ke Gaza

Freedom Flotilla
Freedom Flotilla

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat, Rabu (22/6), menyarankan warganya agar tak bergabung dengan flotilla tujuan Jalur Gaza pada penghujung bulan ini, dengan alasan ancaman terhadap diri mereka serta kepentingan AS.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan yang diperbarui di jejaringnya, dan memperingatkan warga negara AS mengenai risiko bepergian ke Israel, Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza, dan tentang ancaman bagi diri mereka serta kepentingan AS di semua tempat itu.

Penyelenggara "Freedom Flotilla 2", gabungan 15 kapal dan sebanyak 1.500 pegiat pro-Palestina, berencana berlayar dari berbagai pelabuhan Eropa pada akhir Juni dan diperkirakan mendekati pantai Jalur Gaza pada pekan pertama Juli.

Sebanyak 36 orang Amerika telah menyampaikan keinginan mereka bergabung dengan armada kapal bantuan tersebut, dalam pelanggaran terhadap blokade laut Israel atas Jalur Gaza.

Angkatan Laut Israel menyelenggarakan pelatihan pekan lalu, dengan menyatukan beberapa satuan pasukan khusus sebagai bagian dari persiapan untuk mencegah flotilla mencapai Jalur Gaza.

Departemen Luar Negeri AS mendesak warga negara Amerika agar "menghindari semua perjalanan ke Jalur Gaza", dan memperingatkan suasana keamanan di dalam wilayah Jalur Gaza, termasuk perbatasannya dengan Mesir dan jalur pantainya, berbahaya dan mudah bergolak.

"Warga negara AS disarankan agar tidak pergi ke Jalur Gaza dengan cara apa pun, termasuk melalui laut," kata departemen itu, sebagaimana dikutip Xinhua.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan upaya sebelumnya guna memasuki Jalur Gaza telah dihentikan oleh kapal Angkatan Laut Israel dan mengakibatkan korban tewas, cedera, penangkapan dan pendeportasian warga negara AS.

Delapan pegiat Turki dan satu warga negara AS asal Turki ditembak hingga tewas pada 21 Mei 2010, ketika pasukan Israel menyerbu satu kapal bantuan tujuan Jalur Gaza, sehingga Departemen Luar Negeri mengeluarkan peringatan perjalanan pada 10 Agustus.

"Warga negara AS yang ikut dalam setiap upaya untuk mencapai Jalur Gaza melalui laut mesti mengerti mereka mungkin menghadapi penangkapan, penghukuman dan pendeportasian oleh pemerintah Israel," kata Departemen Luar Negeri AS di dalam peringatannya yang sudah diperbarui.

Pemerintah Israel telah mengumumkan akan mengupayakan larangan perjalanan 10-tahun ke Israel buat siapa saja yang berusaha memasuki Jalur Gaza melalui laut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement